Adhitya Feviansyah, implan koklea
IES pada pertengahan Maret 2010 dan baru di switch on pada pertengahan April
2010. Sebelum implan Adhit, memakai ABD sejak umur 2 tahun . Sisa pendengaran
ia di 90 dan 110db. Sejak di ketahui Tunarungu , dan memakai ABD adhit terapi
di Mataram dan Kupang, lalu pindah ke Jakarta dan bersekolah di SLB Santirama
pada usia 4 tahun….
Di
Santirama adhit mendapatkan pendidikan yang sama, seperti yang diberikan kepada
anak2 lainnya. Namun ada yang aneh pada Adhit, karena ia susah sekali untuk
konsentrasi dan kemampuan daya ingatnya rendah sekali. Ia juga sulit membaca
bibir (lipsreading) dalam memahami percakapan yang ada disekolah. Hasilnya , ia
selalu terbelakang dalam prestasi dan juga dalam aktifitas di sekolah.
Teman2nya sudah mahir berbahasa isyarat dan mahir membaca bibir dan berkata2
karena mempunyai kemampuan mengingat, namun Adhit tidak.
Orangtua Adhit sangat bingung dan
putus asa dengan kemampuan adhit. Padahal Adhit bukan anak yang sangat aktif.
Karena biar dipandu bagaimanapun, ia pasti lupa dengan kata2 yang di ajarkan.
Hanya lima menit di ingat, setelah itu lupa sama sekali. Saran dari guru2 di
sekolah untuk adit di les kan pun sudah di coba, tapi tetap saja kemampuan
Adhit tidak berubah. Dengan ABD nya , adhit hanya mengerti bila di panggil,
tapi terbatas bila antara keluarganya dan dia saja dan bila di ajak
bercakap ia tidak bisa mengikuti, memang menirukan sambil ia membaca bibir
saya tapi sekali lagi, ia tidak mampu merekam di memory otaknya.
Bagaimana setelah Adhit di implan
?
Adhit di implan pada telinga
kirinya yang berat, dengan harapan yang ringan masih bisa pake ABD. Ketika
pertamakali switch on, adhit di FFT..ia mampu menangkap beberapa frekuensi.
Hasil FFT pertama kali ia mendapatkan hasil 30db. Kata dokter yang mengetesnya,
Adhit cukup bagus dan mempunyai modal yang kuat untuk mendengar lewat CI nya.
Sehari setelah switch on , Adhit
belum mulai habilitasi dengan terapis. Ia hanya dididik di rumah, dengan cara
mengajarkan suara2 yang ada di rumah. CI IES ini memang bekerja sekali pada
Adhit, ia respon sekali dengan suara2. Dulu dipakaikan ABD, ia tidak bereaksi
sekali dengan suara2 lingkungan. Ia hanya paham dengan suara ibunya saja, ia
tidak bisa mendiskriminasi suara yang ada di rumah.
Sebulan setelah CI, Adhit makin
paham dengan namanya. Sebulan kemudianpun ia mulai menjalani habilitasi. Mulai
lah ia mengerti bahwa ada suara yang memang harus ia dengar dan suara itu
berbeda. Ia juga mulai paham bahwa suara oranglah yang harus ia dengar.
Lalu bagaimana selanjutnya?
Keluarga Adhit sangat mengharapkan
dia mampu belajar berkata-kata dan berinteraksi dengan keluarganya, oleh karena
itu mereka melatih Adhit dengan memperbanyak kosa kata agar dia dapat melatih
ingatannya juga sehingga dia bisa di ajak berbicara meskipun sedikit. Setelah
jalan habilitasi 2 bulan, ia banyak kemajuan. Adhit memang sempurna mendengar
lewat CInya, sekarang begitu mudah memperbaiki artikulasi nya. Sudah keluar
konsonan-konsonan, bahkan yang tersulit yaitu hurup “S” dan sudah bisa dikuasainya
dalam waktu sekali diajarkan. Sekarangdia juga sudah fasih mengucapkan hurup “R”
dalam waktu sehari, sehingga bila ia membaca, sudah terdengar jelas dan
mudah dipahami apa yang dibacanya atau keluar dari mulutnya. Untuk memory
ingatannya pun bertambah. Ia mampu mengingat kata-kata yang diajarkan tentang
benda2 dalam waktu singkat.
Bagi keluarganya, dengan usia
implan yang baru berusia hampir 4 bulan ini kemampuan Adhit sudah sangat luar
biasa. Ia sangat berbeda dengan Adhit yang dulu. Sekarang mudah untuk
berkomunikasi dengannya. Karena ia akan menjawab untuk kata-kata yang sudah
diketahuinya secara AVT hand cue.
Orangtua Adhit tidak ingin memaksa dia murni AVT, mereka melihat Adhit
sudah mengerti apabila dia harus paham akan suara-suara. Adhit lebih mudah
menangkap kata bila orangtuanya memakai teknik “hand cue”.
Saat ini Adhit sedang
dalam proses panjang untuk mendengar secara AVT. Orangtuanya juga terus
menganalisa dan mencari trik - trik yang cocok agar ia paham bila diajak bicara
secara AVT sambil terus konsultasi dengan terapis.
Untuk keberhasilan AVT
memang sangat bagus bila di mulai sejak usia dini, tapi untuk Adhit yang sudah
10 tahun, tentu saya harus bersikap bijak. Karena memulai implan nya pun baru
sekarang, jadi saya memilah dulu target yang ingin saya raih agar tidak membuat
anaknya stress.